Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kualitas Hidup Lansia Yang Tinggal Di Pstw Sabai Nan Aluih Sicincin

Proses menua tetap menimbulkan permasalahan baik secara fisik, biologis, mental maupun sosial ekonomi. Indonesia 2022 mencapai 71,6 juta jiwa kualitas hidup lansia buruk.Tahun 2020 mencapai 28 juta jiwa lansia, pada saat survey awal ditemukan 80% Lansia Mengalami penurunan Kulitas hidup yang disebabkan oleh status perkawinan dan status penyakit. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui berhubungan dengan kualitas hidup lansia yang tinggal di PSTW Sabai Nan Aluih Sicincin Tahun 2023.
Metode penelitian kuantitatif desain cross sectional. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Maret-Agustus 2023 Pengumpulan data telah dilakukan pada 03-15 Juli 2023. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 110 lansia di PSTW, pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling sebanyak 100 responden. Data dianalisis secara univariat dan bivariat mengunakan uji Chi-Square.
Hasil penelitian lebih dari separuh yaitu 66% lansia memiliki kualitas hidup kurang baik, lebih dari separuh yaitu 62% lansia berjenis kelamin laki-laki, Lebih dari separuh yaitu 64% status tidak menikah, lebih dari separuh yaitu 58% lansia menderita penyakit kronis. Ada hubungan jenis kelamin (p=0,000), status perkawinan (p=0,000), status penyakit kronis (p=0,000) dengan kualitas hidup lansia yang tinggal di PSTW Sabai Nan Aluih Sicincin Tahun 2023
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan jenis kelamin, status perkawinan, status penyakit kronis dengan kualitas hidup lansia yang tinggal di PSTW Sabai Nan Aluih. Saran, melalui pimpinan PSTW agar dapat lebih meningkatkan sumber informasi untuk lansia, agar lansia lebih meningkatkan kualitas hidup yang baik serta melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin sehingga kesehatan lansia lebih terkontrol dan dengan memberikan pendidikan kesehatan tentang kualitas hidup pada lansia dengan membagikan leaflet atau menempelkan poster di setiap kamar lansia.