ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH PADA NY. T DENGAN TEKNIK RELAKSASI GENGGAM JARI TERHADAP SKALA NYERI POST OPERASI LAPARATOMI DI RUANGAN BEDAH WANITA RSUP DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2024

GLOBOCAN 2020 insiden kanker rektum berada pada peringkat kedua setelah kanker payudara dengan prevalensi 4.789.635 kasus dalam 5 tahun terakhir Jumlah kasus kanker rektum (ca recti) di Indonesia diperkirakan sebesar 16.059 kasus pada tahun 2020, dengan proporsi 4% dari seluruh kasus kanker. Salah satu penatalaksanaan pada kanker rektum yaitu dengan laparatomi. Komplikasi dari paska laparatomi adalah nyeri yang hebat. Intervensi Keperawatan yang digunakan dalam mengatasi nyeri yaitu dengan teknik relaksasi genggam jari. Tujuan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini untuk mengaplikasikan asuhan keperawatan medikal bedah pada Ny. T dengan teknik relaksasi genggam jari terhadap skala nyeri post operasi laparatomi
Hasil pengkajian didapatkan nyeri pada luka post operasi laparatomi dengan skala 6, nyeri meningkat jika bergerak, terdapat midline insisi dengan panjang ± 20 cm, dan kolostomi di abdomen kiri bawah. Diagnosa keperawatan yang munncul yaitu nyeri akut, inkontenensial fekal, intoleransi ativitas dan resiko infeksi. Intervensi keperawatan yang diberikan dalam mengurangi nyeri yaitu teknik relaksasi genggam jari 3x dalam sehari selama 3 hari.
Evaluasi yang didapatkan setelah dilakukan implementasi didapatkan evaluasi penurunan nyeri akut dari skala 6 menjadi skala 3. Terdapat penurunan skala nyeri setelah diberikan teknik relaksasi genggam jadi.
Disimpulkan bahwa teknik relaksasi genggam jari efektif dalam menurunkan nyeri pada pasien post operasi laparatomi. Saran diharapkan agar dapat menerapkan teknik relaksasi genggam jari pada pasien dengan Post Operasi