Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Tn. I Dengan Teknik Latihan Jalan Tandem Untuk Keseimbangan Lansia Dengan Stroke Di Panti Sosial Tresna Werdha Sabai Nan Aluih Sicincin

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ALIFAH PADANG
Karya Ilmiah Akhir Ners, Agustus 2024
Dhea Putri Azizah, S. Kep
Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Tn. I Dengan Teknik Latihan Jalan Tandem Untuk Keseimbangan Lansia Dengan Stroke Di Panti Sosial Tresna Werdha Sabai Nan Aluih Sicincin
xiv+ 153 halaman + 12 tabel + 9 gambar + 5 lampiran
RINGKASAN EKSLUSIF
Fenomena penyakit tidak menular (PTM) salah satunya adalah stroke. Stroke terjadi karena pembuluh darah yang membawa darah dan oksigen ke otak mengalami penyumbatan. Dampak yang terjadi dari stroke yaitu mengalami mati rasa atau kelemahan pada satu sisi tubuh, kemampuan memahami ucapan orang lain, kemampuab berbicara kurang, gangguan penglihatan pada satu atau kedua mata dan kehilangan keseimbangan atau koordinasi tubuh. Salah satu teknik yang efektif menjaga keseimbangan tubuh lansia mengurangi risiko jatuh yaitu latihan jalan tandem, karena dapat meningkatkan keseimbangan atau koordinasi tubuh pada lansia dengan riwayat stroke. Tujuan pemberian asuhan keperawatan gerontic pada Tn. I untuk meningkatkan keseimbangan tubuh lansia di PSTW Sabai Nan Aluih Sicincin
Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan Tn. I mengeluh bagian tubuh kirinya ekstermitas atas dan bawah mulai melemah kembali, kesemutan, sehingga mengalami gangguan keseimbangan, Tn. I megeluh pola tidur terganggu maka dapat dirumuskan diagnosa keperawatan dari kasus yaitu gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot, gangguan pola tidur berhubungan dengan kurang kontrol tidur, risiko jatuh berhubungan dengan gangguan keseimbangan. Salah satu intervensi yang dilakukan secara non farmakologi untuk meningkatkan keseimbangan pasien yaitu dengan pemberian latihan jalan tandem dilaksanakan 3 kali dalam 1 minggu selama 10 menit per hari
Hasil yang didapatkan dari pelaksanaan asuhan keperawatan pada Tn. I dengan stroke selama 3 hari keseimbangan Tn. I meningkat dimana sebelumnya TUGT : 30 (rata-rata :25,5) krtiteria dengan mobililasi tidak stabil (risiko jatuh sedang) menjadi TUGT : 19,8 (rata-rata : 22,6) dengan kriteria mobilisasi stabil (risiko jatuh rendah. Evaluasi keperawatan dari perencanaan dan tindakan keperawatan masalah dapat teratasi.
Berdasarkan hasil evaluasi dari tindakan keperawatan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pemberian latihan jalan tandem efektif terhadap peningkatan keseimbangan tubuh lansia penderita stroke. Diharapkan kepada pimpinan dan pengasuh di PSTW Sabai Nan Aluih Sicincin untuk terus mengaplikasikan teknik Latihan Jalan Tandem pada pasien stroke maupun pasca stroke untuk meningkat keseimbangan tubuh dan mengurangi risiko jatuh pada lansia.

Daftar Bacaan : 19 (2016-2023)
Kata Kunci : Lansia, Stroke, Keseimbangan, Latihan Jalan Tandem