HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN BURNOUT PADA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS TK III. DR. REKSODIWIRYO PADANG TAHUN 2024

Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) tahun 2022 menunjukkan bahwa sekitar 50,9% perawat pada empat provinsi(Jawa Timur,Jawa Barat,Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta) di Indonesia mengalami stress, sering pusing, lelah, tidak bisa beristirahat karena beban kerja terlalu tinggi dan menyita waktu, gaji rendah tanpa insentif yang memadai berdampak burnout pada perawat. Self-efficacy menjadi salah satu faktor untuk individu dapat menghadapi burnout atau tekanan yang dialami oleh para pekerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan self-efficacy dengan burnout pada perawat di ruang rawat inap RS TK. III Dr. Reksodiwiryo Padang tahun 2024. Jenis penelitian analitik dengan desain cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan bulan Januari – Agustus Tahun 2024. Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 03 – 22 Juni 2024. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perawat yang ada di Ruang Rawat Inap RS TK III Reksodiwiryo Padang tahun 2024 berjumlah 115 orang dengan sampel 53 orang. Teknik pengambilan sampel accidental sampling. Analisa data menggunakan analisa unvariat dan bivariat. Uji statitsik yang digunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan lebih dari separuh 28 (52,8%) responden mengalami burnout, kurang dari separuh 26 (49,12%) perawat memiliki self efficacy kurang baik. Berdasarkan hasil uji Chi Square diperoleh p value 0,000. Kesimpulan penelitian ini ada hubungan self-efficacy dengan burnout pada Perawat. Diharapkan perawat dapat bekerja sama dalam melayani pasien dan mewujudkan lingkungan kerja yang mendukung perawat untuk menurunkan kelelahan agar dapat menjaga kualitas pelayanan dan pimpinan rumah sakit lebih memperhatikan kenyamanan pada perawat.

Kata Kunci : Burnout, Self Efficacy, Perawat Daftar Pustaka : 28 (2018 – 2023)