Rahmi, Hidayatul and Rasyid, Willady and Mardianti, Fuji and Oktaviana, Lusy and Silviana, Silviana HUBUNGAN SELF CARE ACTIVITY DENGAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DIABETESiMELITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS ANDALAS PADANG TAHUN 2023. SEKOLAH TINGGI KESEHATAN ALIFAH PADANG. (Unpublished)
BAB 1. PENDAHULUAN.pdf - Published Version
Download (124kB)
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Download (76kB)
BAB III. METODELOGI KEPERAWATAN.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Download (107kB)
BAB IV. HASIL PENELITIAN.pdf - Published Version
Download (96kB)
BAB V. PEMBAHASAN.pdf - Published Version
Download (102kB)
BAB VI. PENUTUP.pdf - Published Version
Download (36kB)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version
Download (102kB)
Abstract
Diabetes Melitus (DM) merupakan kelompok penyakit metabolik yang ditandai dengan
tingginya kadar glukosa di dalam darah (hiperglikemia) yang disebabkan karena gangguan
sekresi insulin, penurunan kerja insulin atau akibat dari keduanya (American Diabetes
Association, 2017). Diabetes melitus merupakan sekumpulan gejala gangguan metabolik
yang akan ditandai dengan kadar gula darah diatas standar yaitu kadar gula darah
anteprandial > 126 gram/dL, dua jam setelah makan > 200 gram/dL, sehingga dapat
mempengaruhi metabolisme zat gizi karbohidrat, lemak dan protein disertai etiologi multi
faktor (Nurayati, 2018).
Menurut International Diabeetes Federation (IDF) dalam (Kartika, 2019) pada tahun
2017 terdapat 463 juta jiwa orang penderita diabetes melitus di dunia. Indonesia menempati
peringkat ke tujuh di dunia untuk prevalensi penderita diabetes tertinggi setelah Cina, India,
Amerika Serikat, Pakistan, Brazil, dan Meksiko dengan jumlah kasus 16,7 juta jiwa pada
tahun 2018 (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2020). Pada hasil riset kesehatan
dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan terjadinya peningkatan prevalensi sebesar 9,1 juta dan
diperkirakan angka diabetes melitus akan meningkat pada tahun 2045 dengan jumlah
perkiraan menjadi 16,7 juta pada usia 20-79 tahun (Alinda Fitria et al., 2021).
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun i2018 dalam (Ardiani et al., 2021)
menunjukkan bahwa prevelensi diabetes melitus provinsi Sumatra Barat berada pada urutan
ke i27 dari i34 Provinsi di Indonesia, Jumlah penderita diabetes melitus di Sumatra Barat
kurang lebih mencapai i1,3 juta jiwa. Data Dinas Kesehatan Kota (DKK) Padang tahun 2020
jumlah penderita Diabetes Melitus tertinggi berada di Puskesmas Andalas dengan total kasus
1017 jiwa.
International Diabetes Federation (2017), mengemukakan dengan berpedoman pada
ketetapan World Health Organization (WHO) dan American Diabetes Association (ADA)
(2017), bahwa ada beberapa kriteria untuk mendiagnosis diabetes melitus yaitu kadar HbA1c
≥ 6,5 % atau setara dengan 48 mmol/L, kadar glukosa glukosa plasma sewaktu-waktu ≥ 11,1
mmol/L (200 mg/dL) ditemukan pada individu dengan gejala khas diabetes, kadar glukosa
plasma puasa ≥ 7,0 mmol/L (126 mg/dL) kadar glukosa plasma ≥ 11,1 mmol/L (200 mg/dL)
2 jam post prandial.
Kadar gula darah dapat dikendalikan salah satunya dengan Self care activity yang
merupakan gambaran perilaku individu yang dilakukan secara sadar, berbersifat universal,
dan terbatas pada diri seseorang (S. Ramadhani et al., 2019). Self care diabetes melitus adalah
untuk mencapai pengontrolan gula darah secara optimal serta mencegah terjadinya
komplikasi. Karena self care memiliki peranan penting dalam meningkatkan kualitas
kesehatan dan kesejahteraan pasien. Self Care yang sangat berpengaruh dengan kualitas
hidup dan juga kadar gula darah pada pasien diabetes melitus tipe 2 adalah self care
activity.(Sari, mila trian, 2019).
Ada 5 poin diabetes mellitus, poin pertama pengaturan imakan dimana diabetes idisarankan
mengontrol iporsi imakananiyangi akan dikonsumsi. Perencanaan makan yang baik
merupakanibagian ipenting dari ipenatalaksanaan idiabetes isecara itotal (Azitha et al., 2018).
Poin keidua olahraga dan aktifitas fisik yang bermanfaat untuk mengontrol ikadar igula
darah, imenurunkan iberat ibadan idan memperbaiki resistensi iinsulin (Sciences, 2016). Poin
ke tiga Terapi farmakologi diberikan bersama dengan pengaturan imakan dan ilatihan
ijasmani (gayaihidupisehat). Terapii farmakologis iterdirii darii obat ioral idan ibentuk
suntikan.iBerdasarkan cara kerjanya,iOHO idibagi imenjadi i5 golongan. (Ardiani et al.,
2021).
Poin ke empat monitoring gula darah, komponen monitoring gula darah pada perilaku
self care bagi responden diabetes mellitus adalah mengecek gula darah sesuai anjuran tenaga
kesehatan dan mengecek gula darah yang rutin dilakukan. Poin ke lima perawatan kaki,
komponen perawatan kaki pada perilaku self care responden pasien diabetes mellitus terdiri
atas memeriksa kaki, membersihkan kaki, mengeringkan sela sela kaki setelah di cuci dan
memeriksa bagian dalaam sepatu sebelum digunakan (Sulistria, 2013).
Hasil penelitian Yessy Mardianti Sulistria dalam (Indriani et al., 2019) tentang Tingkat
Self care Pasien Rawat Jalan Diabetes mellitus tipe 2 di Puskesmas Kalirungkut Surabaya
pada tahun 2013 dengan menggunakan kuesioner SDSCA (The Summary of Diabetes SelfCare Activities) pada 25 responden menyebutkan Tingkat self care pasien rawat jalan
Diabetes Melitus Tipe 2 pada aktivitas pengaturan pola makan, olahraga dan terapi (minum
obat) sudah baik, namun dalam aktivitas pengukuran kadar gula darah dan perawatan kaki
self care pasien masih kurang.
Puskesmas Andalas merupakan Puskesmas yang memiliki angka kejadian diabetes
melitus yang terus meningkat setiap tahunnya. Diabetes melitus merupakan penyakit
terbanyak yang ditangani di Puskesmas Andalas. Berdasarkan hasil studi awal yang
dilakukan peneliti pada tanggal 14 April 2022 s/d 16 April 2022 didapatkan data jumlah
pengunjung puskesmas dengan kasus diabetes melitus pada bulan Januari – Maret tahun 2022
sebanyak 1106 orang.
Berdasarkan latar belakang diatas penelitian tertarik untuk melakukan penelitian dengan
menganalisis Hubungan Self Care Activity Dengan Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes
Mellitus Tipe 2 Di Puskesmas Andalas Padang Tahun 2023.
Tujuan Khusus Penelitian :
a. Diketahui distribusi frekuensi kadar gula darah pada pasien diabetes melitus tipe 2 di
Puskesmas Andalas Padang
b. Diketahui distribusi frekuensi self care activity pada pasien diabetes melitus tipe 2 di
Puskesmas Andalas Padang
c. Diketahui hubungan self care activity dengan kadar gula darah ipada pasien idiabetes
melitus tipe 2 di Puskesmas Andalas Padang
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RT Nursing |
Depositing User: | Unnamed user with email S1perawat@gmail.com |
Date Deposited: | 17 Aug 2024 09:37 |
Last Modified: | 17 Aug 2024 09:37 |
URI: | http://repository.stikesalifah.ac.id/id/eprint/815 |