ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN. A DENGAN TEKNIK OKUPASI (MENGGAMBAR) UNTUK MENGATASI HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANGAN NURI DI RS JIWA PROF. HB SAANIN PADANG

WIDIA PUTRI, SENTIA (2023) ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN. A DENGAN TEKNIK OKUPASI (MENGGAMBAR) UNTUK MENGATASI HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANGAN NURI DI RS JIWA PROF. HB SAANIN PADANG. Diploma thesis, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alifah Padang.

[thumbnail of COVER] Text (COVER)
COVER..pdf - Published Version

Download (426kB)
[thumbnail of BAB I PENDAHULUAN] Text (BAB I PENDAHULUAN)
BAB I..pdf - Published Version

Download (124kB)
[thumbnail of BAB V PENUTUP] Text (BAB V PENUTUP)
BAB PENUTUP..pdf - Published Version

Download (91kB)
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA] Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA..pdf - Published Version

Download (81kB)
[thumbnail of KIAN FULL] Text (KIAN FULL)
KIAN SENTIA WIDIA PUTRI.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ALIFAH PADANG
KIAN, Agustus 2023
Sentia Widia Putri, S.kep
Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Tn.A Dengan Teknik Okupasi (Menggambar) Untuk Mengatasi
Halusinasi Pendengaran di ruangan Nuri RSJ Prof. HB. Saanin Padang Tahun 2023
xii + 83 Halaman, 3 Tabel, 3 Gambar, 2 Lampiran
RINGKASAN EKSLUSIF
Berdasarkan data WHO 2022, terdapat sekitar 24 juta orang (2,5%) menderita Skizofrenia.
WHO menyatakan bahwa penderita Skizofrenia 2-3 kali lipat lebih beresiko meninggal lebih dini
dibandingkan dengan jenis gangguan jiwa lainnya. Pada RSJ HB. Saanin kunjungan rawat jalan
sebanyak 46.940 orang, kunjungan rawat inap 2.350 orang dengan kunjungan jiwa 38.332
orang. Tujuan dari penulisan karya ilmiah akhir ini untuk mengaplikasikan asuhan keperawatan pada
pasien halusinasi pendengaran dalam pemberian terapi okupasi (menggambar) untuk mengontrol
halusinasi.
Pengkajian pada Tn. A didapatkan data bahwa Tn. A sering mendengar suara-suara hingga
2 kali dalam sehari, klien mengatakan suara tersebut menyuruh klien untuk pergi keluar rumah
tanpa tujuan. Klien tampak berbicara sendiri dan klien tampak bermenung. Diagnosa yang
diangkat pada kasus adalah Halusinasi. Intervensi dan Implementasi yang dilakukan dengan
masalah halusinasi yaitu Pemberian Terapi Okupasi (menggambar) dilakukan selama 15 hari berturut-
turut. Secara generalis dilakukan dengan 4 Sp, yaitu Menghardik, Bercakap-cakap, minum obat
dan melakukan kegitan harian. Sedangkan pemberian Terapi Okupai (menggambar) dilakukan
selama 15 menit per hari.
Setelah dilakukan implementasi pada Tn. A dengan halusinasi di Ruangan Nuri RSJ HB
Saanin Padang didapatkan penurunan tanda gejala haluasinasi pada klien, serta klien merasa lebih
rileks.
Kesimpulan dari penulisan karya ilmiah ini yaitu terapi menggambar dapat menurunkan
tanda gejala halusinasi pendengaran. Diharapkan pada keluarga dan klien dapat menambah
pengetahuan dan dapat menerapkan terapi non farmakologi yaitu terapi menggambar sehingga
dapat menurunkan tanda dan gejala halusinasi pendengaran
Referensi : 32 (2008-2022)
Kata Kunci : Okupasi (menggambar), Halusinasi

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ALIFAH PADANG
KIAN, August 2023
Sentia Widia Putri, S.Kep
Mental Nursing Care for Tn.A Using Occupational Techniques (Drawing) to Overcome Auditory
Hallucinations in the Nuri Room of the RSJ Prof. HB. Saanin Padang Year 2023
xii + 83 Pages, 3 Tables, 3 Figures, 2 Attachments
EXCLUSIVE SUMMARY
Based on WHO 2022 data, there are around 24 million people (2.5%) suffering from
schizophrenia. WHO states that schizophrenia sufferers are 2-3 times more likely to die
prematurely compared to other types of mental disorders. At RSJ HB. There were 46,940
outpatient visits, 2,350 inpatient visits and 38,332 mental health visits. The aim of writing this final
scientific paper is to apply nursing care to patients with auditory hallucinations in providing
occupational therapy (drawing) to control hallucinations.
Study of Mr. A data was obtained that Mr. A often hears voices up to 2 times a day, the client
says the voice tells the client to go out of the house without a purpose. The client appears to be
talking to himself and the client appears to be pensive. The diagnosis made in the case was
hallucinations. The intervention and implementation carried out with the problem of
hallucinations was the provision of Occupational Therapy (drawing) for 15 consecutive days. In
general, it is done with 4 Sps, namely rebuking, conversing, taking medicine and carrying out daily
activities. Meanwhile, Occupai Therapy (drawing) is given for 15 minutes per day.
After implementation on Mr. A, with hallucinations in the Nuri Room at RSJ HB Saanin
Padang, there was a decrease in the signs of hallucinations in the client, and the client felt more
relaxed.
The conclusion from writing this scientific paper is that drawing therapy can reduce signs
of auditory hallucinations. It is hoped that families and clients can increase their knowledge and
be able to apply non-pharmacological therapy, namely drawing therapy, so that it can reduce the
signs and symptoms of auditory hallucinations.
References : 32 (2008-2022)
Keywords : Occupational (drawing), Hallucinations

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: R Medicine > RT Nursing
Divisions: Faculty of Medicine, Health and Life Sciences > School of Medicine
Depositing User: Unnamed user with email ners@gmail.com
Date Deposited: 18 Jan 2024 03:56
Last Modified: 18 Jan 2024 03:56
URI: http://repository.stikesalifah.ac.id/id/eprint/616

Actions (login required)

View Item
View Item