Faktor-Faktor yang Behubungan dengan Kepatuhan Penderita Hipertensi Dalam Menjalani Pengobatan di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Kota Padang

This is the latest version of this item.

Di Indonesia, proporsi pengobatan hipertensi belum mencapai 100%, dengan 54,40% penderita rutin mengonsumsi obat, 32,27% tidak rutin, dan 13,33% tidak mengonsumsi obat sama sekali. Kepatuhan pengobatan sangat penting untuk mengontrol tekanan darah dan mencegah komplikasi kardiovaskular. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan penderita hipertensi dalam menjalani pengobatan di Puskesmas Andalas, Kota Padang.
Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret hingga Agustus 2024 di Puskesmas Andalas Kota Padang. Populasi pada penelitian ini adalah 692 orang dengan sampel 87 orang yang diambil secara non random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner metode dengan wawancara. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan uji statistik yaitu uji chi-square.
Hasil penelitian diketahui 88,5% penderita hipertensi memiliki kepatuhan pengobatan yang rendah, 51,7% memiliki pengetahuan rendah, 57,5% memiliki motivasi berobat yang tinggi, 67,8% dukungan tinggi dari keluarga, 59,8% tenaga kesehatan tinggi. Terdapat hubungan pengetahuan (p=0,045), motivasi berobat (p=0,004), dukungan keluarga (p=0,027), tenaga kesehatan (p=0,005) dengan kepatuhan pengobatan pada penderita hipertensi.
Pengetahuan, motivasi berobat, dan dukungan keluarga serta tenaga kesehatan mempengaruhi kepatuhan penderita hipertensi dalam menjalani pengobatan. Untuk meningkatkan kepatuhan, penting dilakukan edukasi kesehatan secara berulang melalui komunikasi lisan dan media lainnya agar penderita memahami dan menerapkan informasi dengan baik.

Daftar bacaan : 41 (2019-2024)
Kata kunci : Penderita Hipertensi, Kepatuhan Pengobatan