wulandari, maharani (2024) Maharani Wyulandari STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “F” G2P1A0H1 DENGAN KEHAMILAN TRIMESTER III, PERSALINAN, NIFAS DAN NEONATUS DI PUSKESMAS KOTO BERAPAK TAHUN 2024. Diploma thesis, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alifah Padang.
2. bab1 pendahuluan.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Download (226kB)
3. penutup.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Download (208kB)
4. daftar pustaka.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Download (334kB)
COC MAHARANI BAB 1-5 OK.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Download (2MB)
abstrak maharani.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Download (348kB)
Abstract
Asuhan Komprehensif yaitu manajemen kebidanan yang mulai dari ibu hamil,
bersalin, sampai bayi baru lahit sehingga persalinan dapat berlangsung dengan
aman dan bayi yang dilahirkan selamat dan sehat sampai dengan masa nifas,
Continuity Of Care adalah pelayanan yang dicapai ketika terjalin hubungan yang
terus menerus antara seorang wanita dan bidan. Asuhan yang berkaitan dengan
tenaga profesional kesehatan, pelayanan kebidanan dilakukan mulai prakonsepsi,
awal kehamilan, selama semua trimester, kelahiran, sampai 6 minggu pertama
postpartum (Legawati, 2018).
Kementerian Kesehatan RI dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) 2020-2024 telah menentukan strateginya yang terurai dalam
lima point yaitu: Peningkatan Kesehatan ibu dan anak dan kesehatan reproduksi,
percepatan perbaikan gizi masyarakat hidup sehat (GERMAS) dan peningkatan
pelayanan kesehatan dan pengawasan obat dan makanan. Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN Kemenkes, 2020-2024).
Angka Kematian Ibu di Indonesia termasuk tinggi diantara negara-negara
ASEAN lainnya. Menurut Kemenkes RI tahun 2021 dalam Profil Kesehatan
Indonesia tahun 2021, angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi sebesar 305
per 100.000 kelahiran hidup. Berdasarkan kesepakatan global (Sustainable
Development Goals/SDG’s 2020) untuk tahun 2030, diharapkan angka kematian
ibu menurun menjadi 70 per 100.000 kelahiran hidup, dan menurunkan angka
kematian bayi menjadi 12 per 1000 kelahiran hidup (Kemenkes, 2021).
Sedangkan Data Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat menyebutkan bahwa di
tahun 2021 terdapat 113 kasus kematian ibu. Jumlah tersebut bahkan meningkat
dibandingkan tahun 2022 dengan jumlah 108 kasus kematian ibu (Dinkes Sumbar,
2021). Data Dinas Kesehatan Kabupatern Pesisir Selatan menyebutkan bahwa
di tahun 2021 terdapat 18 kasus kematian ibu. Jumlah tersebut bahkan
meningkat dibandingkan tahun 2022 dengan jumlah 22 kasus kematian ibu.
Continuity of care (CoC) merupakan paradigma yang digunakan untuk2
mengatasi permasalahan kesehatan maternal, bayi baru lahir dan keluarga
berencana secara terintegrasi dan berkesinambungan. Pada asuhan ini akan
terpantau kondisi ibu sehingga menjamin kehamilan persalinan, nifas dan bayi
baru lahir berkualitas (Diana, 2017). Penilaian terhadap pelayanan kesehatan ibu
hamil dapat dilakukan dengan melihat cakupan K1 dan K4. Cakupan pelayanan
kesehatan terhadap kesehatan ibu hamil K4 mengalami peningkatan dari tahun
2006 sampai 2018.
Jika dibandingkan dengan target Rencana Strategis (Renstra) Kementerian
Kesehatan tahun 2021 yang sebesar 78%, capaian tahun 2021 telah mencapai
target K4 sebesar 88,03%. Di Sumatera Barat cakupan pelayanan kesehatan
terhadap kesehatan ibu hamil K4 sebesar 79,53%. Sedangkan berdasarkan data
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan jumlah kunjungan KI pada tahun
2021 yaitu 78,1% dan K4 sebanyak 73,8% (Kemenkes RI, 2021).
Data sasaran Puskesmas koto Berapak tahun 2022. jumlah PUS 3.295 orang,
jumlah sasaran ibu hamil 350 orang, jumlah ibu hamil yang cek labor 283 orang,
jumlah ibu hamil yang terdektesi anemia 89 orang. Cakupan ibu hamil Trimester 1
yang melakukan kunjungan K1 Sebanyak 354 dengan persentase (100.6 %) ibu
hamil. Ibu hamil Trimester II yang melakukan kunjungan K4 Sebanyak 351
dengan presentase (99,7 %). Ibu hamil Trimester III K6 Sebanyak 167 orang
dengan Presentase (47,4 %). Data cakupan ibu hamil yang melakukan kunjungan
sesuai strandar pelayanan kesehatan (Profil Puskesmas Koto Berapak Tahun
2022).
Antenatal care ibu Hamil untuk melakukan kunjungan minimal 6 kali selama
kehamilan yaitu 1 kali pada trimester I ( 12 Minggu), 2 kali pada trimester II(12-24
minggu), dan minimal 3 kali pada trimester III (24-40 minggu) (Kemenkes RI,
2021). Upaya penurunan angka kematian ibu (AKI), Pemerintah telah membuat
kebijakan agar setiap ibu mampu mengakses pelayanan Antenatal Care yang
berkualitas, sesuai standar pelayanan kesehatan Antenatal Care (10T) (Profil
Kesehatan Indonesia, 2018).
Cakupan persalinan yang di tolong oleh tenaga kesehatan baik di bidan atau di
puskesmas koto berapak tahun 2022 sebanyak 326 orang dengan presentase (97 %)
yang semua bersalin dilakukan fasilitas pelayanan kesehatan dan anggka ini belum3
mencapai target sasaran karena masih adanya ibu hamil yang belum memasuki
tafsiran persalinannya atau K1 di pertengan tahun 2022. Upaya dalam peningkatan
kesehatan ibu bersalin, Pada Ibu bersalin, ibu diberikan asuhan persalinan sesuai
dengan standar Asuhan Persalinan Normal (APN) berdasarkan Lima Benang
Merah (Kemenkes RI, 2017). Dalam rangka menjamin ibu bersalin mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai standar setiap ibu bersalin diharapkan melakukan
persalinan dengan ditolong oleh tenaga kesehatan yang kompeten di fasilitas
pelayanan kesehatan menetapkan persalinan ditolong tenaga kesehatan di fasilitas
pelayanan kesehatan sebagai salah satu indikator upaya kesehatan keluarga,
menggantikan indikator pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan (Profil
Kesehatan Indonesia, 2020).
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan jumlah
kunjungan nifas 83,12% pada tahun 2022. Cakupan ibu Nifas yang mendapatkan
pelayanan kesehatan nifas (KF1) sebanyak 326 orang dengan persentasi (97 %),
KF2 sebanyak 313 orang dengan presentase (93,2%), KF3 sebanyak 302 orang
dengan presentase (89,9 %) KF4 sebanyak 253 orang dengan presentase (75,5 %).
(Profil Puskesmas Koto Berapak 2022).
Upaya dalam peningkatan kesehatan ibu nifas, Melakukan kunjungan
nifas yang teratur yaitu, kunjungan pertama (KF1) pada 6 jam- 2 hari post
partum, kunjungan kedua (KF2) pada 3 hari – 7 hari post partum, kunjungan
ketiga (KF3) pada 8 hari- 28 hari post partum, kunjungan keempat (KF4) pada
29 hari – 42 hari postpartum (Kemenkes RI, 2020).
Cakupan Neonatal yang mendapatkan pelayanan kesehatan pertama (KN1)
sebanyak 326 orang atau 97,0 %, dengan kunjungan Neonatus (KN3) sebanyak
326 orang atau 97,0 % (Profil Puskesmas Koto Berapak, 2022).
Upaya untuk mengurangi angka kematian bayi (AKB), Melakukan kunjungan
neonatal teratur yaitu, kunjungan pertama (KN1) pada usia 0 – 2 hari setelah
lahir, kunjungan kedua (KN2) pada 3 – 7 hari setelah lahir, kunjungan ketiga
(KN3) pada 8 – 28 hari setelah lahir, kunjungan keempat (KN4) pada 29 – 42 hari
setelah lahir (Kemenkes RI, 2020).
Upaya untuk meningkatkan peran bidan dalam melakukan asuhan dapat4
dilakukan dengan pemberian asuhan kebidanan dari Kehamilan, Persalinan,
Nifas, dan BBL. Memberikan asuhan secara lengkap dengan didahului oleh
pemeriksaan anamnesa, untuk mengkaji keluhan serta riwayat terkait, dan
dilanjutkan dengan pemerksaan fisik dan laboratorium serta konseling (Kemenkes
RI 2020).
Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan studi
kasus asuhan kebidanan komprehensif atau CoC pada Ny ”F” dengan kehamilan
Trimester III, Persalinan, Nifas, Dan Neonatus di Puskesmas Koto Berapak Tahun
2023 dengan menggunakan alur fikir varney dan metode pendokumentasian
SOAP
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RZ Other systems of medicine |
Divisions: | Faculty of Medicine, Health and Life Sciences > School of Medicine |
Depositing User: | Unnamed user with email profesibidan@gmail.com |
Date Deposited: | 19 Sep 2024 07:41 |
Last Modified: | 19 Sep 2024 07:41 |
URI: | http://repository.stikesalifah.ac.id/id/eprint/889 |