ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Tn. R DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI: HARGA DIRI RENDAH MELALUI AFIRMASI POSITIF DIRUANG CENDRAWASIH RSJ PROF HB. SAA`NIN PADANG TAHUN 2024

Proses terjadinya klien skizofrenia hingga terjadi harga diri rendah karena klien tidak mendapat feed back dari lingkungan tentang perilakunya atau bahkan dikucilkan serta diejek. Harga diri rendah merupakan evaluasi diri negatif yang berkembang sebagai respons terhadap hilangnya atau berubahnya perawatan diri seseorang yang sebelumnya mempunyai evaluasi diri yang positif. Terapi Afirmasi Positif merupakan suatu teknik dimana individu mengatakan sesuatu pada diri sendiri berulang kali yang dapat disuarakan secara lantang maupun dalam hati. Tujuan penelitian ini adalah agar terapi afirmasi positif untuk Peningkatan kualitas hidup pasien harga diri rendah pada skizofrenia.
Pengkajian pada Tn. R dengan Harga Diri Rendah bahwa Tn. R Klien mengatakan bahwa dirinya merasa sedih karena takut tidak diterima dilingkungan masyarakat nanti karena Tn. R pernah dirawat RSJ. Tn. R mengatakan merasa putus asa karena selalu diejek kurus oleh orang sekitar dan tidak percaya diri. Tn. R mengatakan tidak menyukai badannya karena terlalu kurus. Tn. R mengatakan sering di bully temannya karena badannya terlalu kurus. Diagnosa yang diangkat pada kasus ini adalah Harga Diri Rendah, Resiko Perilaku Kekerasan dan Gangguan Persepsi Halusinasi.
Implementasi pada Tn. R dengan Harga Diri Rendah dilakukan 2 kali sehari selama 6 hari berturut-turut dengan pemberian terapi Afirmasi Positif selama 15 menit per hari. Setelah dilakukan pemberian terapi Afirmasi Positif pada Tn. R di Ruangan Cendrawasih RSJ HB Saanin Padang didapatkan penurunan tanda gejala harga diri rendah pada klien, serta klien merasa lebih rileks.
Berdasarkan hasil study kasus dapat disimpulkan bahwa memberikan afirmasi positif dapat menurunkan tanda dan gejala harga diri rendah pada Tn. R. Diharapkan pada klien dapat menerapkan terapi modalitas yaitu terapi afirmasi positif sehingga dapat menurunkan tanda dan gejala harga diri rendah. Saran bagi peneliti selanjutnya lebih mengemangkan Teknik afirmasi positif yang sudah di berikan.

The process of the client being schizophrenic until low self-esteem occurs because the client does not get feedback from the environment about his behavior or is even ostracized and ridiculed. Low self-esteem is a negative self-evaluation that develops in response to the loss or change of self-care of a person who previously had a positive self-evaluation. Positive Affirmation Therapy is a technique where individuals say something to themselves repeatedly that can be voiced out loud or in the heart. The purpose of this study is to have positive affirmation therapy for improving the quality of life of patients with low self-esteem in schizophrenia.
Study of Mr. R with Low Self-Esteem that Mr. R The client said that he felt sad because he was afraid that he would not be accepted in society because Mr. R was treated at RSJ. Mr. R said he felt hopeless because he was always teased about being skinny by people around him and he had no self-confidence. Mr. R said he didn't like his body because he was too thin. Mr. R said that his friends often bullied him because he was too thin. The diagnosis raised in this case is Low Self-Esteem.
Implementation with Mr. R with Low Self-Esteem is carried out 2 times a day for 6 consecutive days by providing Positive Affirmation therapy for 15 minutes per day. After giving Positive Affirmation therapy to Mr. R in the Cendrawasih Room at RSJ HB Saanin Padang, there was a decrease in the symptoms of low self-esteem in clients, and clients felt more relaxed.
The conclusion from writing this scientific paper is that positive affirmation therapy can reduce symptoms of low self-esteem. It is hoped that clients can apply modality therapy, namely positive affirmation therapy, so that it can reduce the signs and symptoms of low self-esteem.