Faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan LBP pada pengrajin sulaman di Desa Naras 1 Kota Pariaman tahun 2024.

Berdasarkan data Labour Force Survey Executive (LFS) tahun 2020
tercatat sebanyak 480.000 pekerja mengalami gangguan muskulokeletal akibat
pekerjaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang
berhubungan dengan keluhan LBP pada pengrajin sulaman di Desa Naras 1 Kota
Pariaman.
Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan metode cross sectional.
Penelitian ini dilakukan pada Maret-Agustus 2024 dengan populasi sebanyak 73
orang pengrajin sulaman di Desa Naras 1 Kota Pariaman. Sampel dalam
penelitian ini adalah seluruh populasi. Pengumpulan data variabel keluhan LBP
dan masa kerja dilakukan dengan menggunakan kuesioner, variabel sikap kerja
dan indeks massa tubuh dilakukan dengan cara observasi menggunakan lembar
observasi RULA (Rapid Upper Limb Assessment) untuk penilaian sikap kerja.
Data dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji statistik chi-square.
Hasil penelitian didapatkan bahwa 76,2% pengrajin sulaman mengalami
keluhan LBP, 81,0% pengrajin sulaman memiliki sikap kerja beresiko, 77,8%
pengrajin sulaman memiliki masa kerja beresiko, dan 60,3% pengrajin sulaman
memiliki Indeks Massa Tubuh (IMT) tidak baik. Hasil uji statistik menunjukkan
terdapat hubungan sikap kerja (p-value = 0,028), masa kerja kerja (p-value =
0,002), dan indeks massa tubuh (p-value = 0,006) dengan keluhan LBP pada
pengrajin sulaman di Desa Naras 1 Kota Pariaman Tahun 2024.
Keluhan LBP berhubungan dengan sikap kerja, masa kerja dan indeks
massa tubuh. Pengrajin sulaman dapat menerapkan sikap kerja yang ergonomis
saat bekerja dan mengatur waktu istirahat secara teratur serta melakukan
peregangan secara berkala untuk mencegah ketegangan otot punggung juga
penting untuk menjaga IMT dalam rentang normal.
Daftar Bacaan : 45 (2010-2023)
Kata Kunci : Indeks Massa Tubuh, LBP, Masa Kerja, Sikap Kerja