ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PADA ANAK S DENGAN DIARE MELALUI PEMBERIAN BUBUR TEMPE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KURANJI KOTA PADANG 2024

Julian azmit, Diko (2024) ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PADA ANAK S DENGAN DIARE MELALUI PEMBERIAN BUBUR TEMPE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KURANJI KOTA PADANG 2024. Diploma thesis, STIKES ALIFAH PADANG.

[thumbnail of cover dan abstrak] Text (cover dan abstrak)
cover.pdf - Published Version

Download (335kB)
[thumbnail of Bab 1] Text (Bab 1)
bab 1 pendahuluan.pdf - Published Version

Download (203kB)
[thumbnail of bab v] Text (bab v)
bab akhir (penutup).pdf - Published Version

Download (153kB)
[thumbnail of daftar pustaka] Text (daftar pustaka)
daftar pustaka.pdf - Published Version

Download (211kB)
[thumbnail of full teks] Text (full teks)
KIAN FULL TEKS.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ALIFAH
PADANG
KIAN, September 2024

Diko Julian Azmit, S.Kep
Asuhan Keperawatan Anak Pada Anak S Dengan Diare Melalui Pemberian Bubur Tempe di Wilayah Kerja Puskesmas Kuranji Kota Padang 2024.
Xiii+ 111 Halaman + lampiran +8 Tabel

RINGKASAN EKSLUSIF
Diare merupakan masalah kesehatan masyarakat yang signifikan, terutama di kalangan anak-anak. Penemuan jumlah kasus diare pada balita di Indonesia tahun 2023, mengalami peningkatan yang sangat signifikan dibandingkan 2 tahun sebelumnya, yaitu sebanyak 1.168.393 temuan kasus. Penderita diare di Sumatera Barat pada tahun 2021 menempati peringkat kesepuluh, dengan jumlah kasus sebanyak 17,6% (15.315 kasus) dari seluruh provinsi yang ada di Indonesia. Berdasarkan data yang didapatkan dari Dinas Kesehatan Kota Padang tahun 2021, dari 23 Puskesmas yang ada, puskesmas kuranji menempati urutan ke 9 prevelensi kasus diare.
Diare yang berkepanjangan dan tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan komplikasi seperti dehidrasi, renjatan hipovolemik, hipoglikemia, introleransi laktosa sekunder, kejang, malnutrisi, dan bakterimia. Pengobatan diare memerlukan biaya yang tidak sedikit, baik untuk perawatan medis maupun untuk kehilangan produktivitas orang tua yang harus merawat anak yang sakit.
Diagnosa yang diangkat pada kasus adalah Diare, Risiko Ketidakseimbangan Cairan, dan Defisit Pengetahuan. Penatalaksanaan diare dapat dilakukan secara farmakologis dan nonfarmakologis. Penatalaksanaan terapi non farmakologis yang banyak dan mudah digunakan di kawasan puskesmas maupun komunitas untuk menurunkan angka kejadian diare adalah melalui pemberian bubur tempe. Implementasi studi kasus dilaksanakan di wilayah Korong Gadang Kecamatan Kuranji kepada klien dengan diare. Didapatkan hasil frekuensi diare membaik dan konsistensi feses membaik. Evaluasi keperawatan dari semua perencanaan dan tindakan dapat teratasi.
Berdasarkan penatalaksanaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa terapi non farmakologi bubur tempe efektif dalam memperbaiki frekuensi diare pada An. S. Diharapkan Keluarga An.S dapat meningkatkan kualitas kesehatannya dan memberikan penanganan pertama diare secara mandiri sebelum berobat ke pelayanan kesehatan.

Referensi : 27 (2019-2024)

Kata Kunci : Diare, Anak, Bubur Tempe

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: R Medicine > RT Nursing
Divisions: Faculty of Medicine, Health and Life Sciences > School of Medicine
Depositing User: Unnamed user with email ners@gmail.com
Date Deposited: 26 Sep 2024 08:50
Last Modified: 26 Sep 2024 08:50
URI: http://repository.stikesalifah.ac.id/id/eprint/1262

Actions (login required)

View Item
View Item